Title : The Rules
Author : Odult Thehun
Cast : Hunhan
Rate : Sementara masih aman
Genre : Fantasy, BL, YAOI
Summary : No Summary
A/N : This is my first fanfiction. Jadi sori ye, kalo masih jelek, ancur bin brantakan, dan yang paling banyak adalah typo. Maklum mata saya akhir2 ini lagi sakit.
Warning : This is YAOI (Boy x Boy), so don't like don't read..
Check this out...
Normal P.O.V.
BRAKKK!!!
Sebuah
gebrakan dijatuhkan seorang lelaki bertubuh besar di depan lelaki bertubuh
mungil. Lelaki kecil itu nampak begitu ketakutan.
“Kau
bodoh atau memang bodoh hah?! Ratusan kali aku mencoba bersabar melihatmu menumpahkan
minuman di depan tamu!!”, bentak lelaki sangar tersebut.
“Maaf!!
Aku benar – benar menyesal, Tuan. Aku tidak akan melakukannya lagi.”, cicit
lelaki kecil itu dalam isakannya.
“Bitch!
Seandainya kau tidak cantik, aku sudah membunuhmu dari dulu. Jika kau
mengulanginya lagi, aku akan meremukkan lenganmu! Sekarang pergilah, Manis.”,
bisik lelaki sangar itu di telinga lelaki manis itu dengan nada seduktif namun
terdapat ancaman serius di kalimatnya.
Lelaki
manis itu segera menunduk hormat lalu berlari keluar dari ruangan itu. Walaupun
nyawanya terancam, ia pantas bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk
hidup. Hidup di dunia yang kelam.
Ia
berlari ke sebuah tempat yang sepi. Wajahnya memerah menahan sakit. Dengan
brutal ia memukul dadanya sendiri. Rasa sakit itu menyerangnya terlalu sadis.
Ingin rasanya dia menangis sekarang. Shit!
“Kumohon
jangan sekarang!”, ia merogoh sakunya dan keluarlah sebungkus bubuk berwarna
kemerahan. Ia segera menelannya bulat – bulat. Mengunyahnya sampai habis walau
rasa pahit menyiksa lidahnya. Setelah rasa pahit itu hilang, lelaki itu bisa
bernapas lega. Ia memasukkan kembali bubuk itu ke dalam kantongnya, kemudian
pergi dari tempat itu.
Ia
memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Hari telah larut. Selain itu dia juga
merasa tubuhnya begitu lemah untuk bekerja lagi. Ia merutuki kebodohannya hari
ini. Ia tak sengaja menumpahkan minuman itu di depan tamu besar. Namun ancaman
yang di dapatkannya begitu serius.
Kepalanya
menunduk, ia menatap kedua sepatu yang talinya belum terikat. Inilah yang
menyebabkannya jatuh ke kesialan ini. Ia tak sengaja menginjak tali sepatunya
yang tak terikat sehingga ia hampir jatuh dan minuman yang berada di nampannya
terjatuh tepat di depan seorang tamu besar kebanggaan bos – nya. Prestasi
sekali!
Lelaki
manis itu berusaha melupakan kejadian lalu itu. Lain kali ia harus berhati –
hati jika tak mau nyawanya melayang saat itu juga. Ia tetap berjalan sampai ia
tiba di depan sebuah rumah bercat putih yang tak terlalu besar. Ia mengetuk
pintunya pelan. Beberapa saat kemudian, munculah seorang lelaki tinggi berparas
tampan dari balik pintu itu.
“Kau
sudah pulang?”, tanya lelaki yang bertubuh lebih tinggi darinya itu.
“Engh!
Ya.”, ia hanya bergumam tanpa melirik lelaki bertubuh tinggi itu.
“Kau
menumpahkan minuman lagi, benarkah?”, tanya lelaki tampan itu. Tepat sekali!
Bagaimana ia bisa tahu?
“Kau
tahu?”, ia mengangkat alis kanannya.
“Lu,
sampai kapan kau terus memaksakan dirimu untuk bekerja pada para bitch itu?
Sudah kukatakan berkali – kali, biar aku yang menggantikanmu.”, ucap lelaki
tampan itu sinis.
“Tidak
bisa, Sehunnie. Aku kakakmu, aku yang harus bekerja. Kau di rumah saja.”, jawab
Luhan sambil memasak air panas. Ia pikir dengan berendam, semua rasa sakit di
tubuhnya akan lenyap seketika.
“Di
rumah? Dan membiarkan seorang pria berusia 19 tahun yang berwajah manis
sepertimu kerja sendirian? Bagaimana jika para bitch itu melakukan hal yang
bodoh kepadamu hah?”, sentak Sehun kesal. Ia pikir kakaknya ini begitu keras
kepala.
“Kau
pikir aku selemah itu?”, bentak Luhan tak mau kalah.
“A – aku
hanya khawatir kepadamu. Aku takut kau –“
“Diperkosa
oleh para bitch itu?”, tanya Luhan sinis untuk menyambung ucapan Sehun. Sehun
mengangguk pelan.
“Sudah terjadi.”, ucap Luhan menundukkan kepalannya..
TBC..
Gimana gaje banget kan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar